Bab 2088
Bab 2088
Bab 2088 Rahasia
Dewi naik ke atas setelah bicara, ia meninggalkan Robin dan para pengawal lainnya yang sedang tercengang di tempat….
Mereka sangat ketakutan, tapi ketika mendengar ucapan Dewi, mereka benar–benar tertegun.
Jelas–jelas ia yang bilang mereka keracunan, kenapa reaksinya ini seolah racun ini seperti terkena flu dan demam. Seolah sama sekali tak layak dibicarakan…
“Dewi memang seperti itu, tapi ia baik hati, tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada kalian.”
Pangeran Willy menenangkan mereka.
“Benar, benar.” Robin mengangguk–anggukkan kepala, “Semuanya jangan cemas, karena Nona Dewi sudah tahu kita keracunan, maka ia tidak akan diam saja.”
“Baik ….” Para pengawal baru bisa tenang.
“Sekarang jangan biarkan orang lain tahu masalah keracunan ini, agar mereka tak panik.” Robin memberi perintah, “Kalian semua awasi sumber air dan ruang penyimpanan. Awasi, apa ada orang atau barang mencurigakan yang masuk….”
“Baik.”
Setelah Robin mengatur segalanya, ia mendorong kursi roda Pangeran Willy kembali ke kamar.
Setelah menutup pintu, Robin membuka sebotol air minum untuk Pangeran Willy, lalu ia bertanya dengan gelisah, “Tak disangka Nona Dewi schebat ini, rahasia kita tak akan terekspos ‘kan…”
“Rahasia apa? Terekspos apa?”
Pangeran Willy yang tadinya selalu bersikap lembut bagaikan Giok, mulai memelototi Robin dengan dingin.
“Ugh….” Robin tertegun dan lekas menundukkan kepala, “Baik.”
“Ada orang yang meracuni kita, itu memang kenyataannya. Sumber air bermasalah juga benar. Kita tidak menipu Dewi.” Pangeran Willy memperingatkannya, “Hanya saja, aku memang sudah menyadari halini.”
“Benar, benar.” Robin mengelap keringatnya sambil menganggukkan kepala, “Kita tidak bisa menyelesaikan racun itu, memang harus secepatnya mengundang Nona Dewi kemari. Hanya saja, memintanya memeriksa masalah ini akan mengubah arti.
Aku hanya merasa Nona Dewi jauh lebih cerdas dari yang kubayangkan. Ia juga punya karakter tegas, aku takut setelah ia menyadari keanehan, ia akan marah dan mengabaikan kita ….”
Б
“Pertama, Dewi adalah orang yang bertanggung jawab dan baik hati. Sekalipun ia marah, ia tak mungkin sampai mengabaikan kita.
Kedua, masalah ini hanya kamu dan aku yang tahu. Selama kamu tak bicara, maka tak akan ada orang yang tahu.
Selain itu, aku tak melakukan hal yang keterlaluan. Aku hanya tahu sumber air itu memang bermasalah, tapi demi memancing ular keluar dari gua, makanya aku menahan diri.”
Pangeran Willy bicara dengan percaya diri.
“Benar, benar.” Robin perlahan–lahan menjadi tenang, “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”
“Hari ini Pak Franky sudah bertemu Dewi di bandara?” tanya Pangeran Willy.
“Sudah, ketika ia hendak pergi, ia ada melirik Nona Dewi sejenak, tatapannya penuh arti.” Robin mengamatinya, “Ia pasti akan langsung memeriksa identitas Nona Dewi. Sekarang seharusnya sudah tahu, Nona Dewi adalah Tabib Dewa Legendaris itu!”
“Hubungi Pak Franky, katakan padanya Dewi menyadari sumber air bermasalah.” Pangeran Willy memerintah dengan suara rendah, “Dan tekankan kondisiku yang semakin parah karena racun, serta seluruh orang di kastel juga ikut keracunan sepertiku. NôvelDrama.Org content rights.
Katakan juga yang Dewi katakan, kalau Dewi telat datang beberapa bulan, seluruh kastel ini akan menjadi mayat hidup dan kastel akan jadi kediaman berhantu…..
Tindakan begitu keji ini, harus memohon pada Yang Mulia untuk menegakkan keadilan!!!”
“Aku paham!!”
Di momen ini, Robin baru benar–benar memahami tujuan utama Pangeran Willy…
Beberapa hari lalu, Pangeran Willy menyadari dirinya diracuni, lalu mereka segera memeriksa sumber air berduaan saja di tengah malam. Mereka dengan cepat menyadari letak masalahnya.
Waktu itu Robin mengamuk marah, ia ingin langsung melapor pada Yang Mulia, tapi Pangeran Willy malah menghentikannya dengan tenang…..
Setelah itu, ia meminta dirinya berakting dan membujuk Dewi kemari.
Robin awalnya mengira Pangeran Willy melakukan hal ini, agar Dewi bisa menemukan kebenaran secara langsung. Dengan begitu, Dewi akan mengasihaninya dan timbul perasaan padanya.
Hingga sekarang, Robin baru sadar pangeran yang mereka layani, lebih berpikiran panjang daripada yang ia bayangkan…..