Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2089



Bab 2089

Bab 2089 Balas Dendam

“Kemenangan dan kekalahan dalam satu gerakan.” Pangeran Willy memicingkan mata dan bicara dengan suara rendah, “Selama beberapa tahun ini, kita telah mengalami perlakuan tidak manusiawi, dihina dan dicelakai. Apa kita bisa membalikkan keadaan, bergantung pada moment

ini!”

“Pangeran tenang saja, aku tahu harus menjelaskan apa ….” Robin menganggukkan kepala dengan serius, “Masalah ini tak boleh dibicarakan melalui telepon. Malam ini, aku langsung ke istana kerajaan mencari Pak Franky, aku jelaskan padanya dulu, baru memohon bertemu dengan Yang

Mulia.”

“Jangan buru–buru, masalah ini harus direncanakan secara matang–matang Pangeran Willy memicingkan mata dan menganalisa dengan rinci, “Selama beberapa tahun ini, mereka sudah mencelakaiku beberapa kali. Memangnya Yang Mulia tidak tahu?

la pasti tahu.

Tapi ia sudah tua, jika ia menghabiskan tenaganya untuk menekan binatang buas itu, maka ia yang akan terluka.

Tidak layak untuk membantu orang cacat dan tak berguna sepertiku.

yang

ambisius

Jadi, jika ingin Yang Mulia memutuskan untuk menghukum mereka, maka harus mencari peluang yang cocok.

Sedangkan kali ini adalah peluang terbaik.

Kita butuh bantuan orang lain untuk memeriksa masalah ini, lalu melapor pada Yang Mulia, sedangkan orang itu harus memiliki reputasi tinggi di dunia internasional.

Yang Mulia akan cemas masalah ini akan tersebar dan menjatuhkan reputasi istana kerajaan, tapi ia tak bisa membunuh orang ini, hanya bisa memberi perintah untuk memeriksa.”

“Oleh sebab itu, Nona Dewi adalah pilihan terbaik.” Robin jadi paham, “Tabib Dewa tak hanya memiliki posisi yang tinggi dan dihormati dalam ilmu medis sedunia, selain itu, ia juga tuangannya Tuan Lorenzo.

Entah Yang Mulia atau kerabat kerajaan, tak ada yang dapat menyentuh Nona Dewi. Ucapan Nona Dewi pun tak akan diragukan

“Benar.” Ada rasa bersalah di dalam sorot mata Pangeran Willy, “Aku telah memanfaatkan Dewi. kalau ia tahu kebenarannya, ia pasti membenciku. Tapi, aku tak punya pilihan lain ….”

“Anda juga jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.” Robin menenangkannya, “Sebenarnya masalah ini tak ada ruginya baginya Nona Dewi. Bagaimanapun, demi reputasi istana kerajaan, tak ada orang yang berani mengekspos rahasia ini. Identitasnya juga tak akan terekspos. All content is © N0velDrama.Org.

Ditambah lagi, demi melindunginya, Anda segera mencari cara agar Pak Franky menemaniku ke

bandara menjemputnya. Sekarang Nona Dewi berada di sisi Pangeran, keamanannya terjamin. Walaupun ke depannya mereka mengincarnya, namun mempertimbangkan ia adalah tunangan Tuan Lorenzo, maka mereka juga tak akan berani menyentuhnya.”

“Memang faktanya seperti itu, tapi intinya aku tetap menipunya.” Pangeran Willy mendesah tak berdaya, “Selain itu, masalah ini tak akan bisa disembunyikan begitu lama. Dengan karakter Tuan Lorenzo, ia pasti akan mengejar kemari, jadi kita harus segera menyelesaikan masalah ini.”

“Baik.” Robin menganggukkan kepala, “Tapi, yang kucemaskan adalah kekuatan kerabat kerajaan terlalu besar. Walaupun Yang Mulia menurunkan perintah untuk memeriksa, apa itu hanya akan menjadi sebuah perintah palsu dan pada akhirnya akan mencari kambing hitam untuk menyudahi masalah ini?”

“Persiapan yang kita siapkan selama ini tak akan sia–sia.” Pangeran Willy bicara sambil mengernyitkan kening. “Selama ia bersedia memeriksa, maka kita bisa membongkar segala bukti yang sudah kita kumpulkan selama ini. Harus disebarkan secara publik jika diperlukan.”

Dengan begitu, Yang Mulia mau tak mau harus bertindak tegas!”

“Paham.” Robin pun mengerti, “Ternyata Pangeran sudah merencanakan segalanya. Kenapa tak mengatakannya padaku? Aku selalu mencemaskan….”

“Dewi terlalu cerdas. Kalau kamu mengungkitnya sedikit saja, ia akan mengetahuinya, makanya aku menyembunyikannya darimu.” Pangeran Willy berkata, “Tapi sekarang sudah tak sama, semua orang sudah tahu masalah keracunan. Kalaupun kamu pergi melapor hal ini pada Yang Mulia, akan dianggap sebagai hal yang wajar.”

“Barusan ketika Nona Dewi meminta kita melaporkan pada Yang Mulia, kenapa Pangeran bilang tidak perlu?” Robin masih tak paham.

“Bagi Dewi, aku adalah orang yang lemah dan baik hati. Kalau aku memintamu melaporkan hal ini pada Yang Mulia, maka ketika kerabat kerajaan diberi pelajaran, Dewi akan merasa aku orang yang kejam.

Jadi, aku sengaja menolak agar ia yang mendorongku untuk melakukannya. Dengan begitu, ia tak akan menyalahkanku ke depannya….”

Pangeran Willy menjelaskan dengan tenang.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.