Menantu Dewa Obat

Bab 1152



Bab 1152

Bab 1152 Putra Mahkota Kota Amethyst

Tiger langsung bergerak dan Reva juga langsung pergi dari sana.

Dia ingin menghubungi Austin namun ponsel Austin sudah dimatikan dan ponsel Jim juga tidak

aktif.

Di dalam keputusasaannya, mau tak mau Reva hanya bisa menghubungi Kenji dan meminta bantuannya.

Segera setelah itu, dia langsung memberitahu keempat keluarga itu tentang berita ini. Dia memberitahu mereka untuk siap siaga dan memberikan bantuannya di setiap saat.

Sekitar setengah jam kemudian, tiba–tiba Tiger meneleponnya dengan nada suara yang panik, “Kak Reva, celaka, celaka sesuatu yang serius telah terjadi…”

Ekspresi Reva langsung berubah: “Ada apa?”

“Apa telah terjadi sesuatu pada Carlos?”

Tiger menghela nafas lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Kak Reva, orang berhasil menyusul orang–orang yang menculik Carlos.”

orang kita sudah

“Namun, mereka sudah tidak berada di dalam wilayah kota Carson lagi. Mereka telah menyerahkan Carlos kepada kelompok lainnya.”.

“Apa kau tahu siapa orang–orang dalam kelompok ini?”

Reva mengernyitka keningnya: “Siapa”

Tiger berkata dengan suara gemetar, “Dia… dia berasal dari kota Amethyst…”

Reva terkejut: “Kota Amethyst?”

“Kenapa bisa orang–orang dari kota Amethyst?”

“Aku tidak punya musuh di kota Amethyst!”

Tiger: “Tetapi mereka memang orang–orang dari kota Amethyst.”

“Apalagi orang

orang ini adalah anak buahnya putra mahkota kota Amethyst.”

“Kak Reva, apa… apa kau kenal dengan pangeran dari kota Amethyst?”

Reva: “Siapa itu pangeran dari kota Amethyst?”

Tiger menghela nafas dan berkata dengan suara kecil: “Pangeran dari kota Amethyst itu adalah

tuan besar pertama di kota Amethyst dan dia sering dipanggil sebagai pangeran Adam.”

“Mamanya dijuluki sebagai Laba – laba beracun yang merupakan raja asli di kota Amethyst.”

“Kesepuluh keluarga terpandang digabung dengan kekuatan utama di kota Amethyst ini pun tidak akan mampu melawan kekuatannya!”

Reva mengernyitkan keningnya: “Lalu kenapa memangnya?”

“Carlos adalah saudara terbaikku. Jadi siapapun tidak ada yang boleh menyakitinya!”

Tiger berkata dengan suara rendah: “Tetapi, kak Reva, kita… kita tidak mampu menyinggung perasaan sang pangeran…”

Mau tak mau Reva pun merasa heran.

Tiger telah mengikutinya begitu lama dan dia juga sudah melihat tindak tanduknya selama ini. Untuk selama beberapa waktu ini, Tiger selalu berani bertarung dengan kesepuluh keluarga terpandang ini dengan sesuka hatinya.

Tetapi, kenapa Tiger tampak begitu ketakutan terhadap si pangeran Adam ini?

Reva bertanya: “Kenapa?”

Tiger menghela nafas lalu berkata, “Seperti yang kau tahu, kota Amethyst adalah kota yang sangat

besar.”

“Kesepuluh keluarga terpandang yang ada di kota Amethyst itu jauh lebih hebat dari pada kesepuluh keluarga terpandang yang ada di provinsi Yama dalam hal kekuatan dan keuangan.”

“Ada begitu banyak orang yang ingin mendapatkan posisi di kota Amethyst dan itu sama sulitnya dengan orang yang ingin terbang ke langit!”

“Sedangkan tentang laba–laba beracun ini, dia adalah seorang wanita yang mengendalikan kesepuluh keluarga terpandang di kota Amethyst hingga mereka hanya bisa tunduk kepadanya. Jadi menurutmu bagaimana kekuatannya?”

“Dia hanya memiliki seorang putra dan dia benar–benar sangat mendukung apapun yang ingin dilakukan oleh sang pangeran.

“Ayo… ayo kita pergi untuk menculik si pangeran agar bisa digunakan untuk melawan laba – laba

beracun.”

“Kak Reva, kecuali tuan Austin yang maju untuk menghadapi hal ini, kalau tidak, masalah ini pasti akan sangat sulit ditangani!”

Reva mengernyitkan keningnya. Dia tidak menyangka identitas pangeran Adam ini akan begitu

kuat.

Akhirnya sekarang dia baru mengerti apa yang ingin dilakukan oleh orang yang berada di balik layar itu.

Dengan kata lain, orang yang berada di balik layar itu takut kepada Austin sehingga dia sendiri tidak berani membunuhnya.

Oleh sebab itu dia memikirkan strategi ini untuk menyingkirkannya dengan meminjam tangan pangeran Adam.

Apalagi, orang yang berada di balik layar ini juga sangat jeli dalam tindak tanduknya.

Dia sengaja menyuruh Hana untuk memancing Carlos ke pinggiran kota kemudian menyuruh seseorang untuk menculik Carlos dan menyerahkannya kepada anak buah pangeran Adam yang berada di luar kota Carson.

Dengan begitu, orang–orang dari kota Amethyst ini tidak pernah melangkah masuk ke dalam wilayah kota Carson sehingga bisa dianggap tidak menyalahi peraturan Austin.

Jadi meskipun Austin ingin melakukan sesuatu pun dia juga tidak punya alasan untuk melakukannya.

Apalagi untuk beberapa waktu ini Austin juga sedang tidak berada di kota Carson. Content © NôvelDrama.Org.

Dalam hal ini, Reva tidak punya pilihan lain selain menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sekarang Reva hanya memiliki dua pilihan.

Satu, dia tidak usah menyinggung pangeran Adam namun Carlos mungkin akan berada dalam masalah.

Dua, dia harus pergi ke kota Amethyst untuk menyelamatkan Carlos, namun itu berarti dia harus bermusuhan dengan pangeran Adam.

Bisa jadi, dia mungkin bahkan akan mati di kota Amethyst!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.