Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2158



Bab 2158

Bab 2158 Tidak Sejahat Itu

Sepanjang perjalanan, Dewi tidak tenang. Hingga naik ke mobil, lalu Lorenzo membalut lukanya,

barulah dia tersadar.

“Saat menemui situasi seperti ini, jangan ikut campur.” Lorenzo menyalahkan Dewi dengan tidak senang, “Kamu masih belum mengambil pelajaran dari kejadian Denny? Kenapa kamu begitu. suka ikut campur?”

Mendengar perkataan ini, hati Dewi tersontak, dia pun teringat masalah Denny dan Tania.

Hal itu benar–benar memberikan trauma padanya.

Sampai sekarang, saat teringat hal itu, dia masih merasa tegang dan takut.

Sebenarnya, dia terus mengingatkan dirinya sendiri, jangan terlalu banyak ikut campur. Namun, setiap kali melihat ada orang yang berada dalam bahaya, dia tetap tak bisa menahan diri untuk menolong.

Sama seperti kejadian tadi, dia sama sekali tidak berpikir ada masalah rumit di baliknya. Copyright Nôv/el/Dra/ma.Org.

Tamara menyayat pembuluh nadinya sendiri di depannya. Sebagai seorang tabib, dia tidak mungkin hanya diam melihatnya.

“Kamu terkejut?” Lorenzo mencubit pipi Dewi.

“Tidak ….” Dewi tersadar, lalu bertanya dengan bingung, “Dulu gadis itu menyukaimu?”

“Seharusnya begitu.” Lorenzo menjawab dengan datar.

“Lalu, dia menikah dengan orang lain?” Dewi lanjut bertanya, “Apa sekarang dia sudah bercerai?”

“Ya.” Lorenzo mengangguk, “Beberapa waktu yang lalu, Nyonya Presiden pergi ke Dubai untuk menjemputnya. Setelah pulang, sepertinya kondisi mentalnya sedikit terganggu. Kabarnya, hidupnya di sana tidak terlalu baik, kondisi emosionalnya juga sangat rumit….”

Setelah berhenti sejenak, Lorenzo lanjut bicara, “Hal ini tidak ada hubungannya denganmu, jangan terlalu dipikirkan.”

“Sebelumnya, aku masih mengira orang yang meminta Raja Denmark mengurungku adalah Presiden.” Dewi berkata, “Kelihatannya bukan dia.”

“Hehe!” Lorenzo tertawa, “Ternyata kamu memikirkan masalah ini. Dewi, aku sudah

meremehkanmu.”

“Aku bukan orang bodoh.” Dewi menatap Lorenzo dengan kesal, “Aku hanya tidak suka saling curiga dan menipu. Tapi, sebenarnya aku mengerti semuanya.”

“Willy pernah berkata bahwa Raja hanya akan berhubungan dengan orang yang selevel

dengannya. Kualifikasi tiga keluarga besar tidak cukup. Itu berarti orang yang pantas berhubungan dengan Raja, juga memiliki hubungan denganmu, itu hanya Presiden.”

“Hari ini kamu membawaku ke pesta ini. Aku juga diam–diam mengamati orang–orang. Melihat Presiden dan Nyonya Presiden begitu ramah padaku, aku berpikir posisimu sekarang pasti sudah lebih tinggi dari Presiden.”

“Jadi, aku berpikir, demi mengendalikanmu, Presiden mau menikahkan putrinya padamu. Dia pun meminta Raja Denmark untuk mengurungku di Denmark. Tapi, kemudian melihat putrinya seperti itu, kekhawatiranku itu pun hilang…”

“Hm.” Lorenzo mengangguk, “Pemikiranmu sama denganku. Sebelumnya, aku juga pernah memikirkan masalah ini. Hari ini juga datang untuk mencari tahu hal itu.”

“Kamu juga berpikir seperti itu?” Dewi buru–buru berkata, “Kondisi Tamara sudah seperti itu. Meskipun Presiden dan Nyonya berniat menjodohkan kalian, mereka juga tidak akan berani. Selain itu, dari sikap dan tindakan mereka hari ini, seharusnya tidak ada niat itu.”

“Saat ini kelihatannya memang seperti itu.” Lorenzo tidak banyak bicara.

“Perkataanmu ini menunjukkan masih ada hal lain.” Dewi tidak mengerti, “Mungkinkah masih ada kemungkinan yang lain?”

“Aku hanya terbiasa memikirkan dua kemungkinan.” Lorenzo tersenyum, “Ada banyak hal yang tak bisa dilihat kebenarannya kalau belum sampai akhir.”

“Apa maksudnya?” Dewi tidak mengerti.

“Jangan khawatir.” Lorenzo mengelus–elus kepala Dewi, “Saat di sisiku, kamu jadilah dirimu sendiri dengan gembira. Mengenai masalah lain, aku yang akan mengurusnya.”

“Tapi, aku masih punya beberapa pertanyaan.” Dewi teringat perkataan Tamara, “Waktu itu saat Tamara menikah, apa ada hubungannya dengan Juliana?”

“Tamara adalah putri Presiden, statusnya sangat terhormat. Mana mungkin Juliana punya hak untuk ikut campur dalam masalah pernikahannya?” Lorenzo balik bertanya, “Lagi pula, saat Tamara menikah, Juliana masih bersekolah di Negara Maple. Dia hanya pulang untuk menghadiri pesta pernikahan.”

“Tapi, aku dengar Tamara bilang….”

“Permasalahan wanita sangat rumit, kamu jangan ikut campur.” Lorenzo memotong perkataannya, “Selain itu, Juliana tidak sejahat itu!”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.