Bab 37
Bab 37 Bekerja Sama
415 BONUS
“Jenny, kamu hebat juga. Luna nggak pernah minum alkohol, tapi kamu berhasil membuatnya mabuk dalam waktu singkat.”
Melihat wajah Luna yang merona merah, Tony menjilat bibirnya sendiri dengan ekspresi genit.
Sudah berapa tahun, Tony terus mendambakan wanita ini.
Hari ini, dia akhirnya bisa mendapatkan Luna.
“Bukan aku yang membuatnya mabuk, dia sendiri yang minum terus.”
Jenny berkata dengan bangga, “Tuan Muda Tony, aku sudah membantumu mendapatkan Luna,
kamu harus memberiku pekerjaan.”
“Dasar kamu ini, memangnya kamu nggak ingin balas dendam kepada Ardika?”
Sambil mencubit pinggang Jenny, Tony tersenyum dan berkata, “Tenang saja, memberikan
pekerjaan itu masalah mudah.”
Sebelumnya, setelah pesta ulang tahun Luna selesai, Tony menghubungi Jenny. Awalnya, Tony
ingin mendekatkan diri dengan Grup Angkasa Sura.
Namun, Jenny ternyata sudah dipecat, mana mungkin bisa membantu Tony lagi. Setelah itu,
mereka pun sering berkomunikasi.
Setelah tahu Jenny adalah teman sekolahnya Luna, Tony pun ingin meminta Jenny untuk
membantunya mendapatkan Luna.
Sehingga muncul adegan seperti sekarang.
Sambil memperhatikan tubuh Luna, Tony berusaha menahan nafsu di dalam dirinya. Dia
melambaikan tangannya sambil berkata, “Bawa dia ke hotel, lalu gunakan kartu identitasmu
untuk buka kamar. Aku akan segera datang.”
Tony tetap berhati–hati. Dia menyuruh Jenny buka kamar supaya kalau terjadi sesuatu, Tony bisa
memfitnah Jenny.
Jenny pun mengangguk. Dia membawa Luna keluar dari restoran, kemudian pergi ke hotel di
sekitar sana.
Pada saat ini, ponsel Luna yang tertinggal di atas meja tiba–tiba berdering.
Ketika melihat nama Ardika di layar ponsel, Tony pun mengangkatnya dengan bangga. Tony
sengaja bertanya, “Ardika, ada apa?”
“Tony?”
1/3
Andika berkata dengan nada dingin “Kenapa ishte bisa bersamainur
“Kamu harus bertanya pada jetrumu, tapi sekarang tetrima nggak bisa mengawa telepwel
latring
Heap Tomy sambal tersenyum senang. “Jangan khawatir, setelah sampai hotel, aku akan menjaga
“Dia sangat aman bersamaku
Teny sengaja menekan suaranya dengan teg#s
Vila Cakrawala
Krak!
Keramik yang diinjak oleh Ardikn tiba–tiba pecah.
Hetakan pada keramik mulai menjalar dengan cepat
Ardika yang marah langsung berkata, “Tony, aku ingatkan Kalau kamu berani menyentuh istriku, aku akan membunuh semua Keluarga Susanto”
“Huh? Kamu? Coba cari aku dulu baru bilang begitu. Kalau kamu datang terlambat, semua akan berakhir. Aku dengar setelah menikah dengan Luna, kalian belum pernah tidur bersama, ‘kan? Terima kasih Ardika, aku akan mengambil malam pertama istrimu.”
Tony lalu mematikan panggilan teleponnya.
Dia tidak memedulikan ancaman dari Ardika. Dia yakin Ardika tidak sanggup menemukannya
Vila Cakrawala
Ardika langsung menelepon Jesika, “Segera hubungi Ridwan dan suruh dia hubungi kepolisian Kota Banyuli untuk melacak ponsel Luna. Setelah ditemukan, segera kirimkan kepadaku.”
Sebelum Jesika menjawab, Ardika sudah mematikan teleponnya.
“Ardika, apakah terjadi sesuatu dengan Luna?” tanya Desi dengan panik setelah mendengar Ardika menelepon.
“Ya, aku akan segera menanganinya
Ardika tidak sempat menjelaskan, dia langsung berlari ke garasi rumah. Kemudian, dia mengendarai mobil SUV keluar dari Vila Cakrawala dengan cepat.
Hotel Mariot, kamar 908.
Luna sadar kembali. Text © by N0ve/lDrama.Org.
“Luna, kamu sudah bangun.”
Setelah membuka insta, suara Tony yang lembut terdengar dari pinggir Fabjang
Luna yang terkejut langsung sadar dan segera bangun dari ranjang
Setelah memperhatikan tubuh sendiri, Luna pun menghela napas dengan lega. Dia lalu bertanya,” Tony, kenapa kamu ada di sini?”
“Jenny menyuruhku keman. Dia bilang ingin memberikanmu kepadaku untuk balas dendam terhadap Ardika”
Tony berkata dengan lembut, “Tapi, aku nggak akan melakukan hal seperti itu. Lihat saja kamu
sudah tidur lama, aku bahkan nggak menyentuhmu Aku ingin kamu memberikannya dengan
tulus”
Luna mengernyit dengan kepalsuan yang ditunjukkan Tony.
Namun, Luna hanya sendirian, dia tidak berani membuat Tony marah.