Bab 1190
Bab 1190
Bab 1190 Penyerangan Reva
Setelah ulat sutra emas sihir itu dilahirkan dari inangnya maka pada periode ini inangnya berada. dalam kondisi paling rentan.
Asalkan master Blynx membunuh Vera pada saat ini maka ulat sutra emas sihir itu tidak lagi mempunyai pemiliknya.
Meskipun master Blynx sudah membuat Vera terkena racun serangga sihir itu namun dia masih saja merasa bahwa hal ini belum cukup. Dia tetap ingin membunuh Vera dengan lebih cepat.
Melihat bahwa tinjuannya ini sudah akan mengenai Vera, tiba–tiba ada seseorang dari sebelahnya yang bergegas maju dan langsung memeluk Vera kemudian berguling – guling di tempat itu untuk menghindari pukulan ini.
Pukulan master Blynk yang tidak mengenai Vera itu membuat ekspresinya langsung berubah dan kalau dilihat dengan lebih seksama, orang ini adalah Reva!
Dia meraung sambil membelalakkan matanya dengan lebar: “Reva?”
“Kenapa kau bisa ada disini?”
“Kau belum mati?”
Sejak tadi Reva hanya bersembunyi di kegelapan dan memperhatikannya saja.
Saat melihat bahwa dia hendak menyerang Vera dengan kejam, Reva tidak bisa bersabar lagi. Mau tak mau dia langsung menyerbu maju untuk menyelamatkan Vera.
Dari kejauhan, orang–orang dari keenam keluarga terpandang itu langsung terkejut saat melihat
Reva.
Semua orang mengira bahwa Reva sudah mati namun tak disangka ternyata Reva masih hidup dan berdiri disini dengan segar bugar. Ada apa ini?
Reva melindungi Vera dengan membuat dia berdiri di belakangnya. “Master Blynx, dengan aku disini, jangan harap kau bisa menyentuh Vera seujung rambut pun!”
Raut wajah master Blynx mengeruh dan dia berkata dengan dingin, “Hei bocah, berani – beraninya kau merusak rencanaku?”
“Hemm, waktu itu aku masih menjaga gengsinya Austin tetapi sekarang aku tidak akan mengampuni nyawa anjingmu itu lagi.”
“Karena hari ini kau kembali untuk menemui ajalmu maka jangan salahkan aku!”
“Terimalah ajalmu!”
Master Blynx meraung dan seluruh orangnya tampak seperti sebuah layang–layang besar yang langsung menerjang ke arah Reva.
Reva buru–buru mendorong Vera menjauh sambil menelan pil Energi Boosternya. Setelah itu
dia langsung bertarung dengan master Blynx.
Master Blynx dapat merasakan kekuatan yang sangat kuat ini. Peningkatan kekuatan Reva ini juga terlalu cepat.
Ekspresi master Blynx penuh dengan rasa keterkejutan karena kekuatan Reva yang meningkat dengan secepat itu.
“Kenapa tiba–tiba kekuatanmu bisa menjadi begitu kuat?”
Tanya master Blynx.
Reva tidak mempedulikannya. Dia hanya terus membalas serangannya saja.
Master Blynx mendengus dengan dingin lagi. “Huh, meski kekuatanmu sangat kuat juga kau masih bukan tandinganku!” NôvelDrama.Org copyrighted © content.
“Selain itu, apa kau kira kau bisa menyelamatkan Vera?”
“Racun yang baru saja dia hisap itu adalah racun yang paling beracun dari seluruh suku Maui–ku. Sama sekali tidak ada obatnya.”
“Sekarng dia sudah tidak punya ulat sutera emas sihir itu lagi sehingga dia hanya tinggal menunggu mati saja.”
“Sia sia saja kau melakukan ini semua, hahaha…”
Ekspresi Reva langsung berubah. Kalau benar begitu maka Vera benar–benar akan mati.
Di sebelah sana tampak Vera yang sedang terbaring di tanah tanpa ada gerakan apapun seolah olah dia benar–benar sudah mati saja.
Sementara itu si master Blynx ini sepertinya masih belum puas juga. Dia mengeluarkan banyak belatung untuk membunuh Vera.
Reva sangat ingin menghentikannya tetapi si master Blynx ini menahannya dengan kuat sehingga dia sama sekali tidak bisa lepas darinya.
Saat melihat semua belatung itu menyerbu ke arah Vera, mata Reva langsung memerah.
Apakah gadis yang malang ini akan mati dengan cara seperti ini?
Reva meraung dengan gila dan mencoba untuk memukul mundur master Blynx.
Master Blynx bisa membaca pikiran Reva sehingga dia terus membuat Reva sibuk agar dia sama sekali tidak bisa menyelamatkan Vera.
Semakin lama belatung – belatung itu semakin dekat menuju ke arah Vera.
Orang–orang dari ke–72 sekte Maui serta orang–orang yang berada di pihak master Blynx semuanya berhenti bertarugn dan hanya memperhatikan Vera saja.
Begitu Vera meninggal maka seluruh situasi ini pun selesai, dan pertarungan ini dimenangkan sepenuhnya oleh master Blynx!
Lusinan belatung itu dipelihara sendiri oleh master Blynx. Semua belatung itu sangat
menakutkan dan semuanya akan segera merangkak naik ke tubuh Vera.
Dibawah tatapan semua orang, belatung – belatung ini akhirnya sudah sampai di atas tubuh Vera.
Yang pertama sampai di atas tubuhnya adalah seekor ular beracun.
Ular beracun ini naik hingga ke lengan Vera.
Semua orang tercengang di dalam hatinya. Asalkan si ular beracun ini memberikan satu gigitan saja kepada Vera maka nyawa Vera pasti tidak akan tertolong lagi!
Namun pada saat ini, terjadi sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh orang–orang ini.
Ular beracun ini tidak menggigit Vera. Ia malah dengan malu–malu meletakkan kepalanya di lengan Vera seolah–olah dia baru saja bertemu dengan orang yang dicintainya.
Mata master Blynx langsung membelalak dengan lebar: “Kenapa… kenapa bisa begini?”