Bab 1133
Bab 1133
Menantu Dewa Obat
Bab 1133 Kemunculan master Blynx
Wajah Reva menjadi dingin. Secepat itukah dia sudah harus bertemu dengan master Blynx?
Namun saat teringat dengan papanya, dia tidak merasa takut.
Dia langsung bergerak lebih dulu. Setelah merobohkan ketiga orang ini lalu Reva segera bergegas keluar dari dalam villa.
Dia berlari ke arah suara itu dengan cepat dan tidak lama kemudian, Reva melihat ada beberapa lentera merah yang redup mendekat ke arahnya dengan perlahan dalam kegelapan.
Di belakang lentera merah itu tampak sekelompok orang yang mengikuti. Mereka mengenakan kimono merah sambil memainkan berbagai alat musiknya seolah–olah mereka adalah sekelompok orang yang hendak menyambut kerabatnya seperti di jaman kuno.
Namun, saat melihat sekelompok orang yang begitu aneh dalam kegelapan ini membuat orang- orang agak bergidik.
Reva menarik nafas dalam – dalam kemudian dia segera menghampiri.
Pada saat ini, orang–orang yang berada di seberangnya juga sudah melihat Reva.
Salah seorang wanita yang mengenakan topi putih dan tinggi itu berjalan keluar dari sekelompok orang tersebut kemudian sambil menunjuk ke arah Reva dia memaki: “Master Blynx mau lewat, orang – orang yang tidak ada hubungan dengannya lebih baik menjauh dan menyingkir!”
“Kalau tidak, akan dibunuh dengan tanpa pandang bulu!”
Pada saat ini, Reva juga bisa melihatnya dengan jelas.
Ada sekitar 50 orang di dalam kelompok orang–orang ini.
Di tengah sekelompok orang itu tampak ada kursi tandu beroda delapan dengan atap di atasnya.
Di kuris tandur itu tampak seorang pria jangkung yang sedang duduk bersila di dalamnya.
Meskipun cukup gelap namun penampilannya itu masih bisa dilihat dengan cukup jelas.
Namun samar
–
samar Reva bisa merasa bahwa pria ini belum tua.
Menurut Axio, usia master Blynx ini sudah hampir seratus tahun.
Tetapi pria yang sekarang terlihat olehnya ini malah seperti masih dalam masa kejayaannya?
–
masa
Apakah ini efek dari serangga Kehidupan Abadi?
Tanpa menghindarinya, Reva langsung menemuinya dan berkata dengan dingin. “Disini bukan Maui. Master Blynx, kau sudah melewati batas!”
Wanit aitu sangat marah: “Dasar anak bodoh, itu bunuh diri namanya!”
“Mati saja kau!”
Sambil berbicara dia sudah langsung menjentikkan jarinya kemudian tampak seekor serangga hitam yang terbang langsung menuju ke arah Reva.
Reva sudah mempersiapkan dirinya sejak awal. Dia langsung menusukkan jarum perak yang ada di tangan kanannya ke serangga hitam yang terbang itu dan memakunya hingga mati.
Wanita itu langsung terperanjat. Dia tidak menyangka bahwa begitu pertama kali sampai di kota Carson, dia sudah akan bertemu dengan seseorang yang begitu tangguh.
Pada saat ini, pria yang sedang duduk di kursi tandu itu langsung duduk dengna tegak.
Dia membuka matanya dan kedua bola matanya memancarkan cahaya biru dalam kegelapan seperti serigala yang lapar.
Pria itu mengibaskan tangannya yang mengisyaratkan wanita itu untuk mundur.
Dia menatap Reva dengan penuh minat: “Anak muda, kau ingin menghalangiku?”
Reva berkata dengan dingin: “Bukannya aku ingin menghalangimu, tetapi kau sudah melewati batas!”
“Orang–orang dari suku Maui tidak boleh keluar dari wilayah Maui. Dan juga tidak bisa menggunakan serangga sihir untuk menyakiti orang–orang di dunia luar dengan sesuka hatinya. Apa kau sudah lupa dengan hal ini?”
Ini adalah informasi yang Reva dapatkan dari kenangan dalam ilmu warisan liontik gioknya.
Di jaman dulu, orang–orang dari suku Maui bisa melangkah keluar dari gunung Seribu dan bisa bermain di luar wilayahnya dengan sesuka hati sehingga membuat orang–orang lain di luar sana dirugikan!
Akhirnya para pemimpin dari daratan luar saling bekerjasama untuk memaksa orang–orang dari suku Maui ini kembali ke gunung Seribu dan memaksa mereka untuk menandatangani perjanjian bahwa mereka tidak akan melangkah keluar dari gunung Seribu lagi. Ini adalah peraturannya!
Pria itu mendengus dingin: “Melewati batas?”
“Hehh, batasan apa yang ada di dunia ini?”
“Kalau kau bisa membunuhku, maka kau bisa membuat aturannya!”
“Kalau kau tidak bisa membunuhku maka akulah yang membuat aturannya!”
“Anak muda ingusan seperti kau pun ingin membicarakan masalah peraturan denganku?”
“Benar–benar tidak tahu diri!”
Wajah Reva langsung menjadi dingin. Si master Blynx ini terlalu sombong!
“Segala sesuatu di dunia ini tidak bisa lepas dari kata “logika”
“Meskipun aku tidak bisa membunuhmu namun akan ada banyak orang yang bisa membunuhmu di daratan ini!”
Maki Reva dengan marah.
Master Blynx tertawa hingga terbahak – bahak, “Sayangnya, kau bukan orang yang bisa membunuhku!”
“Craig, ajari dia apa yang dinamakan dengan aturan!”
“Ingat, tidak perlu menggunakan sihir!”
Tampak seorang pemuda kurus yang berjalan keluar dari sisi master Blynx dengan penampilannya yang tampan, mata yang bersinar jahat dan tampak arogan.
“Orang yang tidak tahu diri seperti kau pun berani melawan guruku!” Please check at N/ôvel(D)rama.Org.
“Hari ini tuan mudamu ini akan mengirimmu pulang ke gerbang neraka!”
Sambil berbicara si pemuda itu sudah langsung menyerbu hingga ke depan Reva dan hendak langsung memukul Reva.
Reva terkejut. Pemuda ini sama sekali tidak menggunakan serangga sihir suku Maui. Situasi macam apa ini?