Bab 1108
Bab 1108
Menantu Dewa Obat
Bab 1108
Kemudian Axel dan Alina pun meninggalkan Silverlight Mall. Keduanya menjadi goyah setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Tiger. Mereka benar–benar ingin pergi ke Cranberry Mall untuk melihat apakah ada toko yang cocok untuk mereka.
Apotek mereka siap untuk dibuat menjadi toko yang bisa diandalkan. Semakin besar skalanya makan nilainya juga akan semakin tinggi dan baik.
Kalau ini bisa berhasil maka itu artinya Axel dan Alina sudah mempunyai bisnis mereka sendiri sehingga di kemudian hari mereka juga akan semakin bangga saat pergi keluar dan bertemu dengan orang lain.
Manajer Moore menatap mereka yang berjalan pergi dengan ekspresi penuh kebencian di wajahnya dan matanya menatap dengan penuh penghinaan. Content is property © NôvelDrama.Org.
“Benar–benar pandai membual sekali. Masih bilang mau ke Cranberry Mall? Huh!”
“Memangnya kalian bisa menyewa toko–toko di Cranberry Mall dengan sesuka hati kalian?”
–
“Brengsek, masih berani – beraninya meremehkan mall aku. Nantinya kalau kalian dipermalukan oleh pihak Cranberry Mall, aku mau lihat bagaimana cara kalian memohon kepadaku!”
Manajer Moore bergumam sambil mengeluarkan rasa ketidaksenangan di dalam hatinya.
Tiba tiba pintu didorong terbuka.
Manajer Moore yang sedang kesal menjawab: “Siapa, tidak sopan sekali…”
Belum juga dia sempat menyelesaikan ucapannya, orang itu sudah masuk sehingga membuatnya berhenti berbicara.
Orang yang baru datang itu adalah seorang pria paruh baya yang berusia sekitar empat puluhan dan mengenakan kacamata. Namanya adalah Subagio Voldram.
Dia adalah kakaknya Subroto yaitu kepala keluarga Voldram saat ini.
Yang juga sekaligus pemasok terbesar di kota Carson terutama dalam bidang kosmetik wanita dan sejenisnya.
Dan sebagian besar mall – mall di kota Carson ini dipasok olehnya.
Aset pribadinya hampir mencapai peringkat 10 besar di kota Carson.
Meskipun manajer Moore bertanggung jawab atas Silverlight Mall namun dia sama sekali tidak ada apa– apanya di depan Subagio.
IN
Dengan cepat dia berdiri dan menunjukkan ekspresi ramah, “Tuan Subagio, kau sudah datang!”
“Aduhh, tumben sekali kau datang ke sini.”
“Mari, mari, silahkan duduk…”
Subagio langsung mengibaskan tangannya: “Tidak perlu.”
“Aku mau tanya, apa Lord Tiger barusan datang ke sini?”
Manajer Moore terkejut dan melihat ekspresi Subagio yang sepertinya tampak agak risau.
Apa jangan jangan ada sesuatu dendam di antara kedua orang ini?
Dia berpikir di dalam hatinya, siapa tahu saja dia bisa memperalat Subagio untuk membantunya membalas dendam!
“Ooh, Lord Tiger memang datang ke sini barusan.”
Barusan dia mengacau sedikit disini.”
“Sepertinya sekarang dia sedang pergi ke Cranberry Mall sekarang.”
“Katanya dia mau mencarikan sebuah toko untuk pamannya dan berkata bahwa pamannya bisa memilih toko manapun di Cranberry Mall dengan sesuka hatinya dan dia akan membantunya untuk mewujudkannya.”
Sambil berbicara manajer Moore mengamati ekspresi Subagio.
Kalau Subagio memasukkan ucapannya ini ke dalam hati kemudian memberitahukan hal ini kepada keluarga Kirk maka keluarga Kirk pasti akan berselisih dengan Tiger.
Namun Subagio tidak menunjukkan ekspresi apa – apa dan langsung membalikkan badannya kemudian berjalan pergi.
Manajer Moore tertegun, bagaimana situasinya ini?
“Tuan Subagio, apa kau tidak ingin duduk duduk dulu disini?”
“Ada apa kau mencari Tiger?”
Manajer Moore segera bertanya kepadanya dengan terburu–buru.
Subagio tidak mempedulikannya.
Manajer Moore menjadi tidak sabar lalu dengan panik dia berkata, “Tuan Subagio, aku rasa lebih baik kau jangan mencari dia dulu!”
“Untuk beberapa waktu ini sepertinya Tiger sudah lebih hebat sekarnag.
“Dia bilang dia bisa mengambil toko manapun yang dia inginkan di Cranberry Mall. Dia sama sekali tidak mengganggap keluarga Kirk.”
“Kalau kau pergi mencarinya sekarang, bukankah itu sama saja minta dihina namanya!”
Akhirnya Subagio berhenti melangkah dan melirik manajer Moore, “Kau tahu kentut!”
“Sekarang Tiger adalah manajer umum Cranberry Mall!”
“Semua yang ada di Cranberry Mall sekarang berada dibawah kendali Lord Tiger.”
“Jangankan sebuah toko di Cranberry Mall. Meskipun dia ingin menggunakan semua toko di Cranberry Mall juga keluarga Kirk tidak akan mengatakan apa – apa!”
–
Manajer Moore menatap Subagio dengan mata terbelalak: “Tuan Subagio, kau… kau… kau jangan
bercanda.”
“Ba… bagaimana mungkin?”
“Cranberry Mall ada pondasi bisnis keluarga Kirk. Orang luar sama sekali tidak diijinkan untuk ikut campur dengan bisnis mereka ini.”
Subagio berkata dengan dingin: “Keluarga Kirk sudah menjual 30% saham Cranberry Mallnya kepada Reva”
“Tiger adalah anak buah Reva dan Reva sudah menyuruh semua anak buahnya untuk masuk dan mengambil alih seluruh bisnis Cranberry Mall!”
Manajer Moore menjatuhkan pantatnya di lantai dengan tak berdaya. Akhirnya dia mengerti bahwa Tiger tidak membual!
Dia memang memiliki kemampuan itu!