Bab 633
Bab 633
Tamparan datang terlalu cepat seperti tornado.
Apa?
Denisa ternyata adalah orang ketiga yang tidak bermoral, bahkan kepribadiannya juga buruk. Tidak hanya itu, orang–orang yang pernah ditindasnya dulu, kini pun bersatu untuk melawannya.
Ada yang mengalami depresi berat, hingga memerlukan waktu seumur hidup untuk pulih.
Ada juga murid yang difitnah dan akhirnya bunuh diri dengan melompat dari gedung. Di depan kamera, pasangan paruh baya dengan rambut beruban yang memegang foto lama yang sudah menguning. mengungkapkan tuduhannya terhadap Denisa atas apa yang pernah dilakukan Denisa terhadap
anaknya.
Guru–guru, teman–teman sekelas, dan para tetangga Denisa pun muncul untuk menceritakan
kehidupannya.
Para penata rias, penata busana, dan beberapa staf tingkat bawah di industri hiburan juga mengungkap sikap sombong Denisa dalam kehidupan sehari–hari.
Yang paling mengejutkan lagi, beberapa petugas kebersihan dan pembantu mengaku ditipu oleh Denisa dengan cara yang sama.
Konflik yang terjadi antara Denisa dan Selena di hari yang sama juga terungkap, bahkan gaun asli Selena juga muncul ke publik.
Sementara itu, orang yang menyiramkan asam sulfat muncul di depan kamera sambil menangis tersedu -sedu, mengakui bahwa dia sengaja melakukan hal itu karena dibayar oleh seseorang.
Selama bukan orang buta, semua orang tahu jelas siapa yang benar dan siapa yang salah.
Ironisnya, Selena yang disiram asam sulfat dan menjadi sasaran pembunuhan, serta Grup Irwin yang difitnah tanpa alasan dan diserang oleh perusahaan lain, mengalami kerugian yang tak terhitung
jumlahnya.
Grup Irwin sudah memberikan sanksi yang tegas terhadap mereka yang memanfaatkan kesempatan untuk menimbulkan masalah. Mengganti rugi yang harus diganti, dan menahan mereka yang harus
ditahan.
Mengklarifikasi yang harus diklarifikasi, dan menuntut yang harus dituntut.
Seketika situasi pun berubah, semua orang yang awalnya menghina kini mulai merasa kasihan pada
Selena.
Mereka yang dulunya begitu bahagia menghujatnya, sekarang menjadi merasa sangat bersalah, dan berniat untuk berbelanja di toko–toko cabang milik Grup Irwin.
Dalam sekejap, situasinya berubah. Kerugian Grup Irwin yang dialami sebelumnya mungkin akan menjadi keuntungan yang berlipat ganda.
Namun, Harvey tidak peduli dengan hal ini.
Di tengah kegelapan malam, Selena sudah tertidur pulas, sementara dia berdiri di balkon sambil
merokok sendirian.
Sekujur tubuh seseorang yang tertutup asap rokok itu tampak muram, tidak ada sedikitpun kelembutan dan perhatian yang dimilikinya saat bersama Selena.
Alex dan Chandra sudah kembali ke sisinya dengan selamat.
Lampu di balkon di menyala, hanya ada cahaya redup di halaman yang memperlihatkan siluet tubuh yang tegap dari beberapa orang.
“Tuan Harvey, tadi siang William sudah berangkat ke luar negeri.”
Harvey mendengus dingin, “Bajingan itu cepat sekali kaburnya,” ucapnya.
Keduanya tahu tentang perseteruan di antara mereka. Setelah keluar, Alex segera mendapatkan sumber gosip dari Nolan. Mendengar hal itu, dia merasa sangat kesal karena tidak dilibatkan dalam situasi yang begitu penting ini.
“Tuan Harvey, Anda membiarkannya kabur begitu saja? Selama ini dia terus melakukan pergerakan kecil secara diam–diam, dan kali ini dia bahkan mencoba memanfaatkan masalah Grup Irwin untuk menjatuhkan Anda.”
Dengan terbatuk ringan, Chandra menghentikan topik ini.
Menyingkirkan seseorang adalah hal yang sangat mudah bagi Harvey. Selama ini, dia memilih untuk mengabaikannya hanya karena keduanya memiliki hubungan darah.
Kalau orang lain, mereka pasti akan merasa jijik memiliki hubungan darah dengan saudara tirinya. Walaupun Harvey terlihat dingin, hanya mereka yang mengenal masa lalunya yang akan tahu betapa sedikitnya kasih sayang yang diterimanya.
Anak itu merasa bahagia hanya karena Harvey menganggapnya seperti keluarga.
*Semoga kali ini dia bisa benar–benar paham mana yang benar dan mana yang salah, kalau nggak, lain kali Tuan Harvey nggak akan melepaskannya begitu saja… tapi berkat dia, akhirnya kita bisa
menyingkirkan para pengkhianat di Grup Irwin.”
Kali ini bisa dikatakan sebagai keberuntungan yang datang dari bencana. RêAd lat𝙚St chapters at Novel(D)ra/ma.Org Only
Seusai mematikan rokoknya, raut wajah Harvey terlihat kesal, “Sudah membuat keributan besar, tapi tetap saja nggak ada petunjuk sedikit pun tentang orang itu,” ucapnya.
“Tuan Harvey, jangan marah, rubah pasti akan menunjukkan tanda–tandanya.”
Sebelum menangkap orang itu, Harvey tidak akan bisa tidur nyenyak. “Orang yang menyiram asam sulfat itu di mana?” tanyanya.
“Dia sudah nggak ada gunanya.”
Sambil berbalik dan pergi, Harvey berkata, “Aku akan menanganinya sendiri.”